SIG4TA
Menjadi satu rangkaian dengan Sosialisasi Satu Data Indonesia, Bappelitbangda menggelar Bimtek Simpul Jaringan Informasi Geospasial Daerah (28/10/2022). Mengawali Bimtek tersebut, Kepala Bappelitbangda Umi Hanik Laila tekankan penguatan kapasitas SDM Simpul Jaringan Kabupaten Sampang. Pada sesi brainstorming bersama peserta pelatihan, dia menyampaikan urgensi pemanfaatan data spasial untuk perencanaan pembangunan di daerah. Hal ini sesuai dengan amanat undang-undang 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional, dimana perencanaan pembangunan daerah menjadi satu kesatuan dengan sistem perencanaan pembangunan nasional, maka ketersediaan informasi geospasial menjadi hal yang sangat penting untuk mewujudkan pembangunan yang berkualitas.
Bimtek yang digelar selama 4 hari tersebut dilaksakan dalam rangka meningkatkan kapasitas Unit Produksi maupun Unit Pengelola Simpul Jaringan Kabupaten Sampang. Pemateri dihadirkan dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Tenaga Ahli dari Pusat Studi Sistem Informasi Geospasial dan Sains Data Universitas Brawijaya. Materi yang disampaikan yakni tentang Strategi Penguatan Kelembagaan dan Penyelenggaraan Informasi Geospasial, Pengumpulan dan Pengolahan Data dan Informasi Geospasial, Pengumpulan dan Pengolahan Data dan Informasi Geospasial, Standar Data dan Metadata Geospasial, hingga Tata Kelola Penyelenggaraan Informasi Geospasial. Dalam Bimtek tersebut, peserta yang merupakan operator Simpul Jaringan Kabupaten Sampang juga diperkenalkan aplikasi berbasis opensource seperti Quantum GIS untuk mengelola DG-IG dan CATMDEdit untuk pembuatan metadata.
Bimtek tersebut dilaksanakan guna mendukung dan meningkatkan pemanfaatan SIG4TA, Sistem Integrasi Geospasial untuk Sampang Satu Data yang sudah beroperasi sejak pertengahan tahun 2021. Sistem ini memungkinkan integrasi data dan informasi geospasial dalam satu basisdata dan satu sistem referensi, memiliki standar data sesuai kebijakan satu peta, memiliki metadata, serta memiliki kemampuan untuk berbagi pakai data, atau dipertukarkan antar sistem yang saling berinteraksi, serta dapat diakses secara mudah dalam satu geoportal. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bappelitbangda menekankan bahwa referensi Data Geospasial yang digunakan mengacu pada Sistem Referensi Geospasial Indonesia Tahun 2013 (SRGI 2013). Adapun Informasi Geospasial yang dihasilkan dipersiapkan memiliki kemampuan Interoperabilitas sesuai Katalog Unsur Geografi Indonesia (KUGI).
Di akhir pengarahannya, Kepala Bappelitbangda menjelaskan bahwa adanya SIG4TA akan meningkatkan akurasi perencanaan pembangunan. Disamping itu, SIG4TA memungkinkan juga meningkatkan kinerja OPD dengan pengendalian dan evaluasi secara berkala, memberikan informasi yang real time kepada pembuat kebijakan, serta mendorong terwujudnya kebijakan satu data geospasial (One Map Policy) sebagai alat pemantauan dan evaluasi pembangunan daerah oleh masyarakat.